muhammadkhairul
Selasa, 27 Maret 2012
kenaikan bbm
Pekanbaru - Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau menyatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dikhawatirkan mempengaruhi persiapan penyelenggaraan PON XVIII, khususnya biaya operasional yang bisa membengkak.
"Kenaikan BBM bisa berdampak pada penambahan biaya operasional PON di Riau," kata Ketua Harian Panitia Besar PON Riau, Syamsurizal, di Pekanbaru, Senin (26/3).
Menurutnya, dampak kenaikan harga BBM diperkirakan akan sangat terasa pada bertambahnya biaya akomodasi dan konsumsi peserta. Sebab, kenaikan harga BBM biasanya turut mendongkrak harga bahan makanan dan tarif hotel serta penginapan. "Meski sejauh ini memang belum ada tuntutan peningkatan harga dari katering dan hotel yang akan panitia gunakan, namun kami sudah melakukan analisa apabila hal itu terjadi," ujarnya.
Syamsurizal menjelaskan, panitia mematok biaya akomodasi dan konsumsi peserta pada penyelenggaraan PON di Riau sebesar Rp350 ribu per hari untuk satu orang. Jumlah itu dibagi untuk kebutuhan penginapan sebesar Rp175 ribu per orang sehari, dan sisanya untuk konsumsi tiga kali makan dan makanan ringan dua kali.
Rencananya, katanya, biaya tersebut akan ditanggung setengahnya oleh masing-masing pemerintah provinsi yang mengirimkan peserta pada penyelenggaraan PON.
Sementara untuk biaya pembangunan gelanggang olahraga, ia mengatakan sejauh ini belum ada permintaan eskalasi harga dari kontraktor pelaksana. Tidak tertutup kemungkinan biaya pembangunan akan bertambah karena kenaikan harga BBM biasanya turut mendongkrak harga bahan bangunan. "Apabila ada terjadi perubahan harga yang memaksa panitia untuk melakukan rasionalisasi anggaran pelaksanaan, maka kami akan melaporkannya ke KONI untuk minta kebijakan seperti penambahan dana," katanya.
PON XVIII di Riau akan diselenggarakan 9-20 September 2012. Sebanyak 10 daerah di Riau menjadi tuan rumah penyelenggaraan cabang olahraga, meliputi Kota Pekanbaru, Dumai, Kabupaten Pelalawan, Kampar, Kuantan Singingi, Bengkalis, Siak, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, dan Rokan Hulu. [EL, Ant]
"Kenaikan BBM bisa berdampak pada penambahan biaya operasional PON di Riau," kata Ketua Harian Panitia Besar PON Riau, Syamsurizal, di Pekanbaru, Senin (26/3).
Menurutnya, dampak kenaikan harga BBM diperkirakan akan sangat terasa pada bertambahnya biaya akomodasi dan konsumsi peserta. Sebab, kenaikan harga BBM biasanya turut mendongkrak harga bahan makanan dan tarif hotel serta penginapan. "Meski sejauh ini memang belum ada tuntutan peningkatan harga dari katering dan hotel yang akan panitia gunakan, namun kami sudah melakukan analisa apabila hal itu terjadi," ujarnya.
Syamsurizal menjelaskan, panitia mematok biaya akomodasi dan konsumsi peserta pada penyelenggaraan PON di Riau sebesar Rp350 ribu per hari untuk satu orang. Jumlah itu dibagi untuk kebutuhan penginapan sebesar Rp175 ribu per orang sehari, dan sisanya untuk konsumsi tiga kali makan dan makanan ringan dua kali.
Rencananya, katanya, biaya tersebut akan ditanggung setengahnya oleh masing-masing pemerintah provinsi yang mengirimkan peserta pada penyelenggaraan PON.
Sementara untuk biaya pembangunan gelanggang olahraga, ia mengatakan sejauh ini belum ada permintaan eskalasi harga dari kontraktor pelaksana. Tidak tertutup kemungkinan biaya pembangunan akan bertambah karena kenaikan harga BBM biasanya turut mendongkrak harga bahan bangunan. "Apabila ada terjadi perubahan harga yang memaksa panitia untuk melakukan rasionalisasi anggaran pelaksanaan, maka kami akan melaporkannya ke KONI untuk minta kebijakan seperti penambahan dana," katanya.
PON XVIII di Riau akan diselenggarakan 9-20 September 2012. Sebanyak 10 daerah di Riau menjadi tuan rumah penyelenggaraan cabang olahraga, meliputi Kota Pekanbaru, Dumai, Kabupaten Pelalawan, Kampar, Kuantan Singingi, Bengkalis, Siak, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, dan Rokan Hulu. [EL, Ant]
Langganan:
Postingan (Atom)